Selama ini modifikasi low rider dibuat dengan cara memundurkan roda belakang dan diikuti menggeser mesin. Berbeda dengan rumah modifikasi SS Custom from Sumedang Jawa Barat. Untuk memundurkan roda belakang, dibuatkan arm baru. “Artinya mundur dengan posisi mesin yang masih di tempatnya,” kata Deden Darmawan, sang modifikator.
“Konsepnya sih memang ekstrem, tapi menganut paham knock down alias sistem bongkar-pasang. Jika mau dibuat standar lagi tinggal lepas lengan ayun,” kata Deden yang asli Kota Tahu itu. Tapi bukan seperti MOTOR Plus yang Lebih Tahu dan Tahu Lebih.
Jadi, meski mengusung modifikasi knock down sudah bisa ikut contezt di kelas x-treem. Tapi memang knock down yang dilakukan nggak main-main. Misalnya swing-arm tambahan tadi dibuat dari pipa kotak ukuran 4x6 cm dengan ketebalan 3 mm.
Karena mundurnya cukup jauh, sekitar 50 cm, maka sistem penggerak roda sekarang dibantu gir dan rantai. “Meskipun begitu, sistem CVT tetap dipertahankan dan nggak dirusak sama sekali,” lanjut pria bertubuh kurus ini. Kombinasi gir yang dipilih antara depan dan belakang adalah 1 : 1.
“Cara kerja gir depan tetap berhubungan dengan as roda asli dan disambungkan oleh adaptor,” kata ayah dua anak ini. Adaptor dibuat dari besi yang mempunyai ketebalan 16 cm. Cukup tebal memang, itu untuk mengejar posisi center antara depan dan belakang.
Nah agar roda belakang bisa mutar, maka digunakan rantai di antara gir tadi. Pilihan yang dilakukan Deden cukup unik karena dia mengambil dari rantai keteng mobil Mitsubishi L300. “Rantainya dobel, sehingga lebih kuat dari standar motor,” ungkapnya lebih jauh. 
Pada bagian sekitar arm dan gir depan juga ditempatkan disc brake. “Itu berfungsi lho, malahan untuk belakang pakai dobel cakram dan teromol,” lanjut pria 35 tahun ini. Cara kerja tetap dengan satu handel dan master rem ditempatkan di bawah dek sehingga tertutup.
Bukan hanya sistem gerak roda belakang yang knock down. Bentuk bodi yang sudah ekstrem pun begitu. “Pasti nggak nyangka. Padahal itu masih menggunakan rangka asli tanpa ada yang dipotong,” kekeh Deden.
KOMBINASI MOTOR–MOBIL
Untuk urusan pelek, Deden bikin inovasi gabungan antara pelek motor dan mobil. “Untuk ring pakai Toyota Avanza. Sementara palang pakai punya variasi Jupiter-Z,” ungkap juragan bengkel di Jl. Geushan Ulun, No. 142, Sumedang, Jawa Barat ini.
Kedua bagian itu bisa dibongkar pasang. “Jadi termasuk pelek two pieces dan disatukan dengan sistem baut,” cerita Deden lebih jauh.
Semuanya memang diset knock-down.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Bridgestone 165/70-14 Ban belakang : Vredestein 175/65-14 Pelek depan : Custom 4,5x14 inci Pelek belakang : Custom 5,5x14 inci Sok depan : LHK Disc brake : Standar Vario Filter : Koso Knalpot : Supertrap
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar